Rabu, 23 Desember 2009

Apa itu Kitab Kuning ?

Aku bersyukur banget Kepada-MU karena sekarang bisa kuliah diberi kesempatan untuk Ngaji. Padahal sebelumnya aku tidak mengira jika di Solo ini bisa menemukan suatu Forum Kajian (Majlis Ta’lim) yang masih menggunakan Kitab Kuning (Kitab Klasik).
Salah satunya adalah di Majlis Ta’lim Al-Inshof ini. Majlis ini tidak ada kaitannya dengan kampus, hanya saja yang menyelenggarakan majlis ini adalah salah satu dosen UNS. Jadi yang mengikuti adalah para Mahasiswa. Disini para mahasiswa dapat mempelajari atau menanyakan seputar Agama Islam. Baik itu permasalahan Ibadah, Mu’amalah sampai pada permasalahan Bid’ah sekalipun.
Kitab yang digunakan adalah Kitab Kuning. Namun tetap dikaitkan dengan konteks saat ini. Dari namanya saja, tentu kitab ini berwarna kuning. Biasanya juga masih menggunakan bahasa Jawa dan ditulis menggunakan huruf arab. Dalam istilah Pesantren disebut “Tulisan Pegon”. Ciri lain dari kitab ini adalah Gundul. Sebenarnya tidak ada aturan baku suatu kitab dapat disebut Kitab Kuning atau Kitab Klasik. Bahkan sekarang kitab yang berwarna putih tapi menggunakan tulisan Pegon pun dapat digolongkan menjadi kitab kuning. Kitab kuning juga polpuler dikalangan pesantren klasik dengan nama “Kitab Gundul”.
Apalah arti sebuah nama, toh juga permasalahan nama tersebut tidak sampai dibawa pada Rapimnas Ulama’ se Indonesia. hal yang penting dari kitab klasik adalah kredibilitas pengarangnya. Sang Pengarang memang benar Alim Allamah dalam bidangnya. Bahkan sebelum menulis terlebih dahulu mereka memohon izin kepada Allah SWT dengan berbagai Riyadhoh, Tirakat dan amalan lainnya.
Hal inilah yang menyebabkan sebagian para santri ilmunya bermanfa’at. Semoga yang ngaji jadi bertambah banyak dan mendapatkan Ilmu yang bermanfa’at barokan di dunia dan akherat. Amin……….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar